Calon presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. dan pasangannya Walikota Davao City Sara Duterte pada hari Sabtu berjanji untuk meningkatkan produksi pupuk dalam negeri di tengah melonjaknya harga produk.
Mereka mengatakan Filipina memiliki sumber bahan baku yang kaya yang dapat digunakan untuk memproduksi pupuk organik.
“Impor tidak harus selalu menjadi jawaban atas kekurangan pasokan kita. Kita harus memperkuat produksi di negara kita untuk mengurangi penderitaan petani,” kata Uniteam BBM-Sara.
(Impor bukan solusi untuk kekurangan pasokan kita. Untuk meringankan beban petani kita, kita harus meningkatkan produksi lokal.)
Tandem juga berjanji untuk memberikan subsidi tunai bagi petani untuk meredam dampak tingginya biaya pupuk dan untuk menerapkan peta jalan strategis untuk produksi lokal.
Pasangan itu bersumpah setelah mendengar kekhawatiran petani tentang kenaikan harga pupuk.
Data dari Otoritas Pupuk dan Pestisida (FPA) menunjukkan bahwa rata-rata harga eceran urea nasional secara nasional mencapai 2.098,91 per kantong 50 kilogram berdasarkan harga dari 15 hingga 19 November.
Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari harga P1.049 dari periode yang sama tahun lalu.
Produk pupuk lainnya seperti diammonium phosphate (DAP) naik 36% menjadi P2.164,77, sedangkan pupuk ammonium sulfat sekarang dijual dengan harga P1.051,68 per kantong 50 kilogram, naik 74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Harga pupuk lengkap juga melonjak 46% menjadi P1.567,58 untuk sekantong 50 kilo.
Biaya pupuk yang melonjak tahun ini kabarnya disebabkan meningkatnya permintaan dari negara-negara seperti India dan Australia. — VBL, Berita GMA
Posted By : hk hari ini keluar