Usulan kenaikan subsidi bahan bakar untuk transportasi umum dan sektor pertanian akan didanai melalui pemungutan pajak berlebih bulan ini, seorang pejabat tinggi Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional (NEDA) mengatakan Selasa.
Pada Senin malam, Sekretaris NEDA Karl Chua mengumumkan bahwa subsidi bahan bakar untuk sektor kendaraan utilitas publik (PUV) akan ditingkatkan menjadi P5 miliar dari P2,5 miliar untuk lebih mengurangi dampak meroketnya harga minyak yang diperparah oleh perang Ukraina-Rusia.
Tahap pertama, anggaran awal Rp2,5 miliar, ditargetkan bisa disalurkan pada Maret, sedangkan tahap kedua ditargetkan April.
Tim ekonomi juga mendorong untuk meningkatkan voucher bahan bakar untuk produsen pertanian menjadi P1,1 miliar dari P500 juta, untuk distribusi pada bulan Maret dan April.
Pada briefing Istana, Wakil NEDA Rosemarie Edillon mengatakan tahap pertama dari PUV dan subsidi bahan bakar sektor pertanian keduanya didanai di bawah Undang-Undang Alokasi Umum 2022 (GAA).
Mengenai bagaimana subsidi tambahan akan didanai, Edillon berkata, “’tambahan Yun pong’ [funding requirement]kami pikir kami akan menunggu pengumpulan pajak Maret ini. ”
(Untuk kebutuhan dana tambahan, kami akan menunggu apa yang akan menjadi pemungutan pajak Maret ini)
Edillon menjelaskan, alokasi tak terprogram hanya bisa dibiayai melalui kelebihan penerimaan negara.
Meski demikian, pejabat NEDA yakin pemerintah bisa mengumpulkan kelebihan penerimaan pajak bulan ini.
“Kami kira akan ada kelebihan koleksi dan akan kami bawa ke sini,” kata Edillon.
(Kami yakin akan ada kelebihan koleksi dan dari sinilah kami akan mengambilnya.)
Dia juga mengulangi proposal NEDA untuk menempatkan seluruh negara di bawah Tingkat Siaga 1, yang diproyeksikan menghasilkan tambahan P16,5 miliar dalam kegiatan ekonomi setiap minggu.
Setidaknya 39 wilayah, termasuk Wilayah Ibu Kota Negara, ditempatkan di bawah Tingkat Siaga 1 mulai 1 hingga 15 Maret. — DVM, Berita GMA
Posted By : tgl hk