Harga saham Filipina anjlok lebih dari 1% pada hari Senin, karena investor ketakutan dengan deteksi varian virus corona lain yang lebih menular.
PSEI utama naik 77,56 poin atau 1,07% menjadi ditutup pada 7.200,88 pada bel penutupan. All Shares yang lebih luas melonjak 33,26 poin atau 0,86% menjadi 3.838,13.
Menurut kepala penjualan Regina Capital Development Corp. Luis Limlingan, penurunan pada hari Senin disebabkan oleh kekhawatiran yang melibatkan varian virus corona Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
“Saham Filipina jatuh hingga akhir bulan November karena varian COVID-19 baru yang ditemukan di Afrika Selatan memicu pergeseran global dari aset berisiko,” katanya dalam pesan seluler.
“Menjelang minggu ini, perkembangan COVID-19 diperkirakan akan menguasai pasar sekali lagi sehubungan dengan varian Omicron,” tambahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan Omicron sebagai varian kekhawatiran, dan banyak negara berlomba untuk mencoba dan menahannya.
Asal usul varian saat ini tidak jelas, tetapi para ilmuwan Afrika Selatan adalah yang pertama mengumumkan penemuan itu pada 25 November.
Filipina telah menempatkan beberapa negara di bawah Daftar Merah hingga 15 Desember, dalam upaya mencegah penyebaran varian tersebut.
Pemerintah mengatakan perjalanan internasional masuk siapa pun dari negara-negara daftar merah ini dalam 14 hari terakhir sebelum kedatangan di Filipina tidak diperbolehkan terlepas dari status vaksinasi.
Lebih dari 1,997 miliar saham, senilai P28.020 miliar, berpindah tangan. Penurunan memimpin kemajuan, 150 menjadi 57, dan 45 masalah tidak berubah. —KBK, Berita GMA
Posted By : tgl hk