Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) memberlakukan moratorium dua tahun pada perizinan penerbit uang elektronik (EMI) non-bank karena bank sentral mengkalibrasi ulang pendekatannya terhadap lanskap e-money di negara ini.
Pada obrolan pers virtual mingguannya pada hari Kamis, Gubernur BSP Benjamin Diokno mengatakan pendekatan itu melibatkan penutupan jendela aplikasi reguler untuk lisensi “EMI-Lainnya” baru atau lembaga non-bank yang terdaftar di bank sentral sebagai agen pengiriman uang dan pengenalan jalur uji-dan-belajar untuk solusi uang elektronik inovatif yang menawarkan proposisi nilai yang kuat.
“Perubahan strategis ini akan memungkinkan Bangko Sentral untuk memantau kinerja para pelaku pasar saat ini dan risiko yang mereka timbulkan terhadap industri keuangan. Ini juga akan memungkinkan kami untuk menilai dampaknya dalam kaitannya dengan tujuan inklusi keuangan dan transformasi pembayaran digital kami,” kata Diokno.
Kepala BSP mengatakan semua aplikasi yang diterima oleh Bangko Sentral hingga 15 Desember 2021 akan diproses secara first-come, first-served.
Ini akan dinilai kelengkapan dan kecukupan dokumentasi dan informasi yang disampaikan serta kepatuhan dengan persyaratan lain yang berlaku, katanya.
“Permohonan yang diterima hingga 15 Desember 2021 dengan kekurangan yang tercatat akan dikembalikan dan dianggap ditutup. Bangko Sentral tidak lagi melayani atau menerima aplikasi baru mulai 16 Desember 2021,” tambahnya.
Diokno mengatakan ada 25 aplikasi yang tertunda dengan BSP untuk lisensi EMI non-bank.
Sementara itu, jalur “uji-dan-belajar” untuk pelamar EMI non-bank baru memungkinkan mereka untuk tetap berpartisipasi dalam pembayaran digital dan ekosistem keuangan dengan meminta pengecualian di bawah Kerangka Uji-dan-Belajar / Regulatory Sandbox BSP.
“Pedoman khusus yang mengatur aplikasi EMI non-bank baru di bawah Regulatory Sandbox Framework akan dicakup oleh penerbitan terpisah,” kata Diokno.
Kotak pasir peraturan mengacu pada kerangka kerja yang dibuat oleh regulator untuk memungkinkan perusahaan rintisan teknologi keuangan menguji inovasi mereka di lingkungan yang terkendali.
Kepala BSP mengatakan bahwa keputusan kebijakan “mencerminkan komitmen kami untuk mendukung lingkungan yang memungkinkan untuk inovasi yang bertanggung jawab dan responsif di industri keuangan.”
“Pada saat yang sama, kami akan dapat memastikan bahwa lingkungan bisnis terus melayani kepentingan publik, memungkinkan persaingan yang sehat di antara para pelaku pasar, dan mendorong pembayaran yang aman dan interoperable untuk ekonomi digital,” kata Diokno.
Hingga akhir Oktober 2021, sudah ada 35 EMl non-bank berlisensi, lebih dari tiga kali lipat jumlah pemain pada 2019. – BM, GMA News
Posted By : no hk hari ini