Filipina sedang mengincar untuk menaikkan subsidi bahan bakar untuk kendaraan umum dari P2,5 miliar menjadi P5 miliar untuk meredam dampak kenaikan harga minyak yang diperparah oleh konflik antara Rusia dan Ukraina.
Dalam laporannya kepada Presiden Rodrigo Duterte pada Talk to the People, Sekretaris Otoritas Pembangunan Ekonomi Nasional (NEDA) Karl Chua mengatakan subsidi tahap pertama ditargetkan akan didistribusikan pada Maret dan tahap kedua pada April tahun ini.
Manajer ekonomi juga mengusulkan untuk mengalihkan seluruh negara ke Tingkat Siaga 1 dan membuka sekolah untuk kelas tatap muka “untuk meningkatkan ekonomi domestik dan mengimbangi risiko global.”
Mereka juga mendorong voucher bahan bakar tambahan untuk produsen pertanian dengan meningkatkan anggaran dari P500 juta menjadi P1,1 miliar, untuk distribusi pada Maret dan April 2022.
Chua mengatakan ada juga kebutuhan untuk meningkatkan cadangan minyak negara dari 30 hari menjadi 45 hari, yang menurutnya akan membutuhkan undang-undang.
Klaster Pembangunan Ekonomi menunjukkan selama pengarahan 14 intervensi yang diusulkan dalam menanggapi dampak ekonomi dari krisis Rusia-Ukraina.
Atas seruan beberapa anggota parlemen untuk menangguhkan cukai minyak, Chua mengatakan tindakan Kongres diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Kongres saat ini sedang istirahat untuk masa kampanye.
Departemen Pendidikan (DepEd) pada hari Rabu mengatakan total 6.145 sekolah umum siap untuk fase ekspansi progresif dari kelas tatap muka terbatas pada 22 Februari.
Sebanyak 4.315 sekolah, yang terdiri dari 4.239 sekolah negeri dan 76 sekolah swasta, telah memulai pelaksanaan kelas tatap muka hingga Rabu.
Menurut DepEd, ada sekitar 47.000 sekolah negeri dan 12.000 sekolah swasta di negara ini.
Cluster ini juga menawarkan implementasi penuh dari kontrak layanan dan perluasannya ke semua rute angkutan umum.
Untuk melunakkan dampak kenaikan harga pada konsumen, Chua mengatakan buffer stock liquefied petroleum gas (LPG) atau gas memasak juga harus ditingkatkan dari tujuh hari sekarang menjadi 15 hari, tetapi untuk itu juga diperlukan undang-undang.
Terkait pasokan daging babi, para pengelola ekonomi menyarankan untuk memperpanjang tarif yang lebih rendah yaitu 15% dalam kuota dan 25% keluar kuota dengan volume akses minimum 200.000 metrik ton hingga Desember 2022. Mereka juga mendorong untuk mempercepat pelepasan daging babi impor dari cold storage.
Di bidang ikan, perlu digarisbawahi perlunya penerbitan sertifikat keharusan impor ikan pelagis kecil seperti galunggong yang berlaku mulai triwulan II sampai dengan triwulan IV tahun ini. Cluster tersebut mengatakan negara tersebut membutuhkan tambahan 140.000 metrik ton untuk mengisi kesenjangan pasokan yang diproyeksikan sebesar 200.000 metrik ton.—LDF, Berita GMA
Posted By : tgl hk