Lebih banyak penjual online wanita Filipina, tetapi penjual pria menghasilkan lebih banyak — studi PIDS GMA News Online
Uncategorized

Lebih banyak penjual online wanita Filipina, tetapi penjual pria menghasilkan lebih banyak — studi PIDS GMA News Online

Ada sedikit lebih banyak wanita Filipina yang terlibat dalam penjualan online tetapi mereka berpenghasilan lebih rendah daripada rekan pria mereka, menurut sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Institut Studi Pembangunan Filipina (PIDS).

Menurut ‘Expanded Data Analysis and Policy Research for National ICT Household Survey 2019’, proporsi pengguna internet wanita yang terlibat dalam penjualan online mencapai 5%, lebih tinggi dari 4% untuk pria.

Studi yang sama menemukan bahwa penjual online pria memiliki rata-rata penjualan online yang lebih tinggi sebesar P10.898 dibandingkan dengan P6.041 untuk wanita, tetapi para peneliti mencatat bahwa lebih banyak data diperlukan untuk menentukan apakah kesenjangan tersebut berdasarkan gender atau disebabkan oleh faktor lain.

“Kami melakukan beberapa pemodelan ekonometrik dasar dan mengamati bahwa keterlibatan dalam penjualan online lebih mungkin terjadi pada wanita, individu yang sudah menikah, dan orang yang lebih berpendidikan,” kata Rekan Peneliti Senior PIDS Jose Ramon Albert, salah satu penulis studi tersebut.

“Seiring bertambahnya usia seseorang, ada peluang lebih besar untuk terlibat dalam penjualan online, tetapi ini sebaliknya di antara orang yang lebih tua,” tambahnya.

Studi ini juga ditulis oleh Senior Research Fellow Francis Mark Quimba, Research Fellow Aubrey D. Tabuga, Konsultan Mary Grace Mirandilla-Santos, mantan Supervisoring Research Specialist Maureen Ane D. Rosellon, Research Specialist Jana Flor V. Vizmanos, Research Analyst Mika S. Muñoz, dan mantan Analis Riset Carlos C. Cabaero.

Albert juga mengatakan bahwa orang Filipina di daerah pedesaan cenderung tidak terlibat dalam penjualan online, sementara pengangguran, wiraswasta, dan pelajar lebih cenderung menjual online daripada individu yang bekerja.

“Ibu rumah tangga cenderung tidak terlibat dalam penjualan online dibandingkan dengan pekerja yang dipekerjakan,” kata Albert.

Ke depan, para peneliti meminta pemerintah untuk mendorong kebijakan yang akan melatih kembali tenaga kerja dan meningkatkan kapasitas pendidikan penduduk.

“Negara perlu secara teratur mengukur dan memantau keterampilan digital — baik keterampilan hidup maupun kompetensi untuk bekerja,” kata studi tersebut.

“Melatih populasi yang lebih tua dan kurang berpendidikan mengenai aplikasi praktis TIK, serta meningkatkan pengetahuan masyarakat umum dan penggunaan platform online dalam melakukan transaksi online, akan secara merata meningkatkan kemampuan populasi untuk mendapatkan keuntungan dari TIK,” tambahnya. – RSJ, Berita GMA


Posted By : hk hari ini keluar