Perusahaan manajemen proses bisnis teknologi informasi (IT-BPM) dapat terus beroperasi dengan pengaturan kerja dari rumah (WFH) meskipun mereka akan kehilangan insentif pajak mereka, Departemen Keuangan (DOF) mengklarifikasi Selasa.
Menurut Menteri Keuangan Carlos Dominguez III, industri dapat memilih untuk tetap pada pengaturan WFH karena mereka diberikan kebebasan untuk menentukan pengaturan kerja mereka.
“Tidak ada yang melarang mereka atau melanggar hak prerogatif manajemen mereka untuk terus menerapkan pengaturan WFH. Namun, mereka harus melepaskan insentif pajak yang mereka nikmati saat ini karena undang-undangnya jelas tentang ini, ”katanya dalam sebuah pernyataan melalui email.
Ini terjadi ketika Badan Peninjau Insentif Fiskal (FIRB) menolak permintaan untuk memperpanjang pengaturan kerja jarak jauh di luar 31 Maret 2022, dan pekerja harus kembali ke tugas di tempat mulai 1 April 2022.
Otoritas Zona Ekonomi Filipina (PEZA) mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan FIRB.
Perusahaan di zona ekonomi yang gagal untuk mematuhi tidak akan dapat menikmati insentif fiskal seperti pembebasan pajak penghasilan dan pajak 5% atas penghasilan bruto yang diperoleh.
Mengutip Kode Pajak, Dominguez mengatakan insentif pajak diberikan dengan syarat bahwa operasi “dilakukan atau dioperasikan secara eksklusif dalam batas-batas geografis zona atau pelabuhan bebas.”
Dominguez juga mengatakan bahwa “tidak adil” bagi perusahaan lain di luar ecozones karena usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) membayar tarif pajak penghasilan badan (CIT) reguler sebesar 20%, sementara perusahaan besar membayar 25%.
“Kami berharap perusahaan IT-BPM yang terdaftar di IPA dapat mendukung kami dalam upaya seluruh bangsa untuk membantu orang Filipina pulih dari pandemi dan mengurangi dampak krisis saat ini kepada mereka,” kata Dominguez.
Bisnis besar pada hari Senin menyatakan dukungan untuk kembalinya karyawan ke tempat kerja mereka, menyebutnya sebagai “langkah signifikan” menuju jalan negara menuju “normal” pasca-pandemi dua tahun setelah pandemi COVID-19 melanda.
Untuk bagiannya, Asosiasi Teknologi Informasi dan Proses Bisnis Filipina (IBPAP) mengusulkan transisi bertahap dari kerja jarak jauh ke pengaturan di tempat.
“Kami mendukung kebutuhan untuk membuka kembali perekonomian sepenuhnya,” kata Presiden & CEO IBPAP Jack Madrid dalam sebuah pernyataan awal bulan ini.
“Tetapi karena karyawan IT-BPM memiliki preferensi yang luar biasa untuk pengaturan kerja hibrida yang seimbang, kami bekerja dengan mitra pemerintah kami untuk menyediakan transisi yang mulus bagi industri ke operasi di lokasi menuju model WFH/hibrida dalam jangka panjang,” katanya. .- VBL, Berita GMA
Posted By : no hk hari ini