Asosiasi Peserta Program Pengembangan Sepeda Motor (MDPPA) mendesak pemerintah Filipina untuk memberi insentif pada produksi kendaraan listrik, termasuk sepeda motor listrik.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, kelompok tersebut mengatakan mendukung pemberian insentif untuk kendaraan listrik, namun, “pemerintah harus melindungi produksi lokal.”
“Yang kami perjuangkan adalah level playing field, antara produksi ICE dalam negeri [internal combustion engine] sepeda motor, dan impor kendaraan listrik yang dibebaskan tarif, sementara negara kita sedang dalam proses elektrifikasi,” kata MDPPA.
Sepeda motor listrik dikecualikan di bawah Perintah Eksekutif Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. No.12, yang memberikan keringanan pajak untuk kendaraan listrik dan komponennya selama lima tahun ke depan untuk mempromosikan penggunaannya di antara orang Filipina.
Badan Pembangunan Ekonomi Nasional (NEDA) mengatakan dimasukkannya e-motor dalam daftar kendaraan listrik dengan keringanan pajak akan dibahas pada Februari 2024.
MDPPA dan Electric Vehicle Association of the Philippines (EVAP) awalnya melobi untuk dimasukkannya e-jeepney dan e-tricycles di EO untuk melindungi produksi lokal, menurut Departemen Perdagangan dan Industri.
Pemerintah Filipina telah mendorong Program Modernisasi PUV, yang bertujuan untuk mengganti jeepney tradisional dengan kendaraan yang setidaknya memiliki mesin yang memenuhi standar Euro 4 untuk mengurangi polusi. —VAL, Berita Terintegrasi GMA
Posted By : togel hari ini hk