Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) pada hari Kamis menaikkan suku bunga utamanya untuk bulan kedua berturut-turut, karena risiko inflasi tetap miring ke depan.
Dewan Moneter menaikkan suku bunga kebijakan utama sebesar 25 basis poin — fasilitas pembelian kembali semalam menjadi 2,5%, fasilitas deposito semalam menjadi 2,0%, dan fasilitas pinjaman semalam menjadi 3,0% — efektif Jumat, 24 Juni.
Bank sentral telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Mei, kenaikan pertama sejak 2018.
“Dalam memutuskan untuk menaikkan suku bunga kebijakan lagi, Dewan Moneter mencatat bahwa risiko kenaikan terus mendominasi prospek inflasi hingga 2023,” kata Gubernur BSP Benjamin Diokno kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.
Diokno menyebutkan risiko seperti dampak potensial dari harga non-minyak global yang lebih tinggi, kekurangan pasokan ikan domestik yang terus berlanjut, dan petisi yang tertunda untuk kenaikan tarif transportasi karena kenaikan harga minyak.
Inflasi berada dalam tren naik tahun ini, mencapai level tertinggi dalam tiga tahun sebesar 5,4%, terutama didorong oleh peningkatan makanan dan minuman non-alkohol. Diperkirakan rata-rata 5,6% di paruh kedua.
Dewan Moneter juga merevisi prospek inflasi untuk tahun ini menjadi 5,0% dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,6%, mengingat angka yang lebih tinggi dari perkiraan di bulan Mei, akselerasi yang diharapkan di bulan Juni, asumsi yang lebih tinggi untuk harga minyak dan non-minyak global, dan kenaikan tarif jeepney sementara yang disetujui.
“Dengan pertimbangan tersebut, Dewan Moneter percaya bahwa tindak lanjut kenaikan suku bunga kebijakan memungkinkan BSP untuk menarik langkah-langkah stimulusnya sambil menjaga stabilitas makroekonomi di tengah kenaikan harga komoditas global dan hambatan eksternal yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi domestik,” kata Diokno.
“Dewan Moneter juga menegaskan kembali dukungannya untuk upaya terkoordinasi dengan hati-hati dari lembaga pemerintah lainnya sebagai bagian dari pendekatan seluruh pemerintah dalam menerapkan intervensi non-moneter untuk mengurangi dampak faktor sisi penawaran yang terus-menerus terhadap inflasi,” tambahnya.
Prospek inflasi tahun mendatang juga meningkat menjadi 4,2% dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,9%, sebelum melambat menjadi 3,3% pada tahun 2024.
“Sejalan dengan normalisasi yang sedang berlangsung dari pengaturan kebijakan moneternya, BSP siap untuk mengambil semua tindakan kebijakan yang diperlukan untuk membawa inflasi ke jalur yang konsisten sasaran dalam jangka menengah dan memenuhi mandat utama stabilitas harga,” kata Diokno. —VBL, Berita GMA
Posted By : hk hari ini keluar