Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) mulai mempersiapkan pelonggaran intervensi pandemi, tetapi bank sentral terus menahan kesabaran pada tuas kebijakannya dalam beberapa kuartal ke depan.
Menurut Gubernur BSP Benjamin Diokno, BSP akan terus fokus pada keseimbangan antara memberikan dukungan ekonomi dan mencegah penumpukan tekanan inflasi dan risiko terhadap stabilitas keuangan.
Di bawah strategi keluar yang direncanakan, bank sentral pertama-tama akan melihat kalibrasi ulang operasi moneter sebelum melepas ketentuan likuiditas dan mengurangi akomodasi moneter dan mempersiapkan krisis di masa depan.
“Kami tegaskan kembali bahwa exit strategy tidak berbasis kalender tetapi berbasis hasil,” kata Diokno kepada wartawan dalam briefing virtual, Kamis.
SEKARANG: @GovBenDiokno membahas @BangkoSentralrencana ‘Pandexit’, tetapi mencatat bahwa waktu tindakan tersebut masih belum pasti. pic.twitter.com/EjI66WUDCO
– Jon Viktor Cabuenas (@ViktorCabuenas) 6 Januari 2022
Di antara faktor domestik yang diamati adalah likuiditas dan dinamika kredit, risiko sektor keuangan, kondisi kesehatan masyarakat, serta perkembangan global yang terus berkembang dan potensi spillover.
“Dalam keadaan saat ini, waktu dan hari keluarnya masih harus ditentukan. Sementara indikator baru-baru ini menunjukkan pemulihan dalam kegiatan ekonomi, peningkatan baru-baru ini dalam kasus COVID baru menunjukkan risiko penurunan terhadap prospek pertumbuhan dan inflasi, ”kata Diokno.
Pada April 2020, Diokno mengatakan BSP siap menggunakan semua alat yang diperlukan untuk melunakkan potensi perlambatan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi.
BSP tahun lalu meminjamkan P540 miliar kepada pemerintah Filipina pada Juli, terutama digunakan untuk dukungan anggaran karena negara itu menghadapi defisit fiskal akibat pandemi. Ini menyetujui pinjaman P300 miliar lainnya pada Desember 2020.
Ini sebelumnya menyetujui dua pinjaman masing-masing senilai P540 miliar kepada pemerintah nasional pada Desember 2020 dan satu lagi pada Oktober tahun lalu.
Bank sentral juga memangkas suku bunga kebijakan utama sebesar 200 basis poin pada 2020 — 25 basis poin pada Februari; 50 basis poin masing-masing pada bulan Maret, April, dan Juni; dan 25 basis poin lagi di bulan November.
Ini juga mengurangi persyaratan cadangan untuk semua bank universal dan komersial sebesar 200 basis poin pada Maret 2020, dan 100 basis poin untuk bank barang bekas, pedesaan, dan koperasi pada Juli tahun lalu.
“Inilah sebabnya BSP memilih untuk tetap sabar dalam berbagai kebijakannya. Pada saat yang sama, kami perlu menjaga fleksibilitas jika kondisi tidak berkembang seperti yang diharapkan, maka kami akan selalu mengandalkan data dalam memandu keputusan kami di masa depan tentang tindakan kebijakan, ”kata Diokno, Kamis. – RSJ, Berita GMA
Posted By : hk hari ini keluar