Bisnis besar Filipina telah menyatakan dukungan untuk kembalinya ke tempat kerja berbagai industri di seluruh negeri, mengutip dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin, bisnis lokal mengatakan kembalinya ke tempat kerja akan menjadi “langkah signifikan” menuju jalan negara menuju “normal” pascapandemi dua tahun setelah pandemi COVID-19 melanda.
“Kami sekarang menantikan peningkatan aktivitas bisnis yang akan bermanfaat bagi seluruh bangsa dan memacu kembalinya ke kesehatan ekonomi. Jalan menuju pemulihan, kami selalu, dimulai dengan kehadiran di pusat bisnis dan komersial pekerja negara kami,” bunyi pernyataan itu.
“Ketika karyawan kembali ke pusat bisnis, diharapkan kepercayaan secara nasional akan meningkat dan membantu memulihkan industri yang terlantar akibat pandemi,” tambahnya.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh presiden dan Chief Executive Officer Ayala Land Inc. Bernard Vincent Dy, presiden nasional Chamber of Real Estate and Builders’ Associations Inc. Noel Toti Cariño, presiden Federasi Kamar Dagang dan Industri Filipina-Cina Henry Lim Bon Liong, dan Presiden Institut Eksekutif Keuangan Filipina Michael Anthony Guarin.
Penandatangan termasuk Penasihat Presiden untuk Kewirausahaan Jose Ma. “Joey” Concepcion III, Presiden Asosiasi Manajemen Filipina Alfredo Pascual, Chief Strategy Officer Megaworld Kevin Tan, presiden Asosiasi Konstruksi Filipina Engr. Will Deena.
Juga penandatangan adalah presiden Asosiasi Pengecer Filipina Rosemarie Ong, presiden Kamar Dagang Filipina George Barcelon, presiden Resto PH Eric Tend, presiden dan Chief Executive Officer Robinsons Land Corp Frederick Go, dan presiden SM Prime Holdings Corp Jeffrey Lim.
“Distrik bisnis dan pusat komersial yang terisi penuh memang mewakili tonggak sambutan dan kolektif bagi negara ini,” pernyataan itu menyimpulkan.
Sekretaris Perencanaan Sosial Ekonomi Karl Kendrick Chua awal bulan ini mendukung kembalinya semua perusahaan teknologi informasi-proses bisnis outsourcing (IT-BPO) untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Badan Peninjau Insentif Fiskal (FIRB) ini sebelumnya menolak permintaan untuk memperpanjang pengaturan kerja jarak jauh setelah 31 Maret 2022, dan pekerja harus kembali untuk tugas di tempat mulai 1 April 2022.
Perusahaan di zona ekonomi yang gagal untuk mematuhi tidak akan dapat menikmati insentif fiskal seperti tax holiday, bersama dengan pajak 5% atas pendapatan kotor yang diperoleh.
Sementara itu, Otoritas Zona Ekonomi Filipina (PEZA) mengatakan akan mengajukan banding atas penolakan FIRB. – RSJ, Berita GMA
Posted By : no hk hari ini