Sebelas organisasi penerima manfaat reformasi agraria (ARBOs) memperoleh hampir P1 juta dalam penjualan sayuran dan pengiriman makanan berkelanjutan ke Biro Manajemen Penjara dan Penologi (BJMP).
Kemitraan ini merupakan “win-win situation” bagi kedua belah pihak karena sayuran yang dihasilkan di kebun segar dan bergizi, dan petani tidak perlu lagi menggunakan jasa tengkulak untuk memasarkan produknya, sehingga meningkatkan pendapatan mereka, Departemen Agraria Asisten Direktur Regional Reform (DAR) H. Roldan Ali mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa.
Sementara itu, sipir penjara asrama pria BJMP-General Santos City Inspektur Metz Milton Placencia mengatakan bahwa melalui perjanjian ini, pasokan sayuran mereka selalu dikirim dalam keadaan segar dan tepat waktu.
“Di masa pandemi ini, sangat penting bahwa makanan bergizi diberikan kepada orang-orang yang dirampas kebebasannya untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan mereka saat mereka berada di bawah yurisdiksi kami,” katanya.
Proyek ini berada di bawah program Enhanced Partnership Against Hunger and Poverty (EPAHP) yang menargetkan berbagai lembaga pemerintah untuk memberikan bantuan kepada ARBO yang dibantu DAR dan petani penerima manfaat melalui hubungan pasar langsung dan akses ke program dan pendanaan.
Sementara itu, Leonard dela Cruz dari Asosiasi Petani Sayuran Alkikan dari Malungon, Sarangani berterima kasih kepada DAR karena telah membantu mereka menemukan sumber pendapatan tetap dan untuk mempertahankan kemitraan yang baik dengan lembaga-lembaga seperti BJMP dan Dewan Nutrisi Nasional.
Pusat penelitian baru di utara
Sementara itu, Ilocos Sur Polytechnic State College (ISPSC) mendirikan pusat penelitian baru yang akan berfungsi sebagai pusat promosi teknologi yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan agri-perikanan serta terobosan produk dan layanan di bidang ilmu pertanian.
Didanai oleh Departemen Pertanian (DA)-Biro Penelitian Pertanian, fasilitas ini dinamai Menteri Pertanian William Dar sendiri, yang secara pribadi memimpin peresmian Pusat Inovasi Penelitian Dr. William D. Dar pada hari Minggu.
“Di sini di negara kita, sedikit dari kita yang memahami pentingnya penelitian (Di negara kita, hanya sedikit yang memahami pentingnya penelitian),” katanya, menekankan nilai inovasi penelitian dalam penderitaan negara untuk mencapai produktivitas tinggi, meningkatkan pendapatan , dan menjamin ketahanan pangan.
“Ambil kasus penelitian beras. Butuh 40 tahun sebelum kami bisa mencapai empat metrik ton per hektar na ani (panen). Empat puluh tahun penelitian khusus. Jadi kung walang research yan, hindi tataas ang ani natin sa palay (kalau tidak ada penelitian, hasil padi kita tidak akan meningkat),” tambahnya.
Dar mengatakan bahwa memastikan bahwa produksi pangan cukup, dan pangan yang terjangkau, bergizi, dan dapat diakses adalah prioritas utama mereka.
“Dan inovasi penelitian sangat berkaitan dengan itu,” katanya. — DVM, Berita GMA
Posted By : hk hari ini keluar